Menjadi Orang Tua Cerdas

"Wahai kaum muslim, didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka bukan hidup di zamanmu, " nasehat Ali bin Abi Thalib.

Zaman kita saat ini adalah abad 21 atau yang disebut era milenium. Zaman dengan perkembangan teknologi sangat cepat yang seakan manusia dituntut untuk bisa menguasainya. Jika tidak, bersiaplah untuk menerima ketertinggalan dalam banyak hal. Siapkah orang tua menerima tantangan untuk mengikuti zaman ini?

Insya Allah sebagai orang tua, harus siap menerima setiap tantangan dalam mendidik anak, karena di situlah letak ujian kenaikan level orang tua.

Tantangan seperti apa yang akan dihadapi?

Zaman yang katanya dari genggam tangan saja sudah bisa mendapatkan banyak hal, zaman yang menawarkan banyak alternatif menyenangkan di luar rumah, zaman yang menjadikan generasi saat ini merasa ingin mendapat sesuatu secara instan dan masih banyak lagi tantangan lain. Sehingga menjadikan orang tua harus menguasai cara mendidik anak yang sesuai dengan sekarang ini dan harus memahami penggunaan teknologi.

Orang tua seperti harus berkejar-kejaran mengimbangi informasi pendidikan anak yang sesuai kondisi zaman, dengan kecepatan memahami anak dalam menggunakan teknologi.

Lalu bagaimana caranya menjadi orang tua cerdas yang dapat mengimbangi kehebatan anak di zaman sekarang ini?

Menurut Irawati Istadi dalam bukunya berjudul Rumahku Tempat Belajarku, ada beberapa alternatif pilihan belajar yang bisa dilakukan untuk menjadi orang tua cerdas. Pertama adalah membaca buku. Tidak diragukan lagi bahwa buku adalah jendela ilmu. Melalui buku, banyak informasi dan referensi yang bisa dicari jika suatu saat membutuhkan. Namun ini juga bisa menjadi tantangan berat bagi orang tua yang kurang memiliki minat baca, sehingga harus pintar menari buku bacaan yang sesuai antar isi dan tampilannya.

Kedua, mengikuti pelatihan dan sejenisnya. Ini alternatif pilihan menarik daripada membaca buku. Karena tema yang dibahas biasanya bersifat aktual atau hal-hal praktis yang ilmunya dapat langsung dimanfaatkan menyelesaikan permasalahan terkini.

Ketiga, memanfaatkan teknologi dengan menggali informasi dari internet. Ini pun menjadi pilihan orang tua yang paling praktis dan fleksibel. Namun di situ, orang tua juga harus pandai memilah informasi yang akurat dan terbukti kebenarannya.

Keempat, bertanya pada ahlinya. Saat ini banyak para ahli yang menguasai ilmu yang cepat berkembang. Orang tua bisa mencari dari rekomendasi orang lain, internet, buku, seminar dan masih banyak lagi. Sehingga dapat langsung belajar dan mendapatkan ilmunya.

Alternatif belajar yang terakhir adalah bergabung dengan komunitas belajar mandiri. Dari komunitas itu bisa belajar dari pertemuan rutin atau mendatangkan ahlinya. Bisa juga memanfaatkan media sosial saat ini untuk belajar bersama seperti grup Whatsapp, Telegram, Facebook dan lain sebagainya.


Orang tua cerdas diharapkan bisa mengupgrade diri untuk belajar ilmu mendidik anak tanpa harus mengorbankan nilai pondasi islam. Dan orang tua dikatakan cerdas bukan hanya dari banyaknya ilmu yang didapat dan dikuasai. Tapi seberapa cerdas, orang tua dapat mengaplikasikan ilmunya kepada anak.
#30dwc #30dwcjilid12 #day25 #squad4 #keluarga


April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar