Tafsir An Naba' Ayat 1-10

Sedikit catatan yang berbekas di buku catatan ketika Jalasah Ruhiy di Musholla SDIT Al Uswah Surabaya. Alhamdulillah masih berkesempatan mendengarkan kajian tentang tafsir An Naba' ayat 1-10 dengan sumber tafsir dari Ibnu Katsir. 

Tafsir-annaba-ayat-1-10

Catatan Tafsir An-Naba 1-10

Surat An Naba' termasuk dalam surat Makiyah yang sebagian besar membahas mengenai aqidah. Surat An-Naba' yang berarti berita besar. Surat ke-78 tersebut, terdiri dari 40 ayat. Saat melakukan tadabur surat ini, mengingatkanku tentang bekal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi berita besar. Masihkah kita sebagai muslim, mempertanyakan lagi. Padahal Allah sendiri yang menyampaikan berita besar tersebut. 

Ayat 1 ~ Tentang apakah mereka saling bertanya?

Allah mengingkari kaum musyrik yang tidak percaya hari kiamat. Kaum musyrik itu tegak di atas kekufuran. Mereka yang menganggap bahwa hari kiamat tidak bisa dirasionalkan serta menganggap hari kiamat itu tidak ada. Padahal jika kita menganggap sesuatu itu ada bukan berarti harus bisa terlihat secara fisik, misalkan saja kita menganggap angin itu ada karena kita bisa merasakannya. Jadi angin itu ada kan?

Ayat 2 ~ Tentang berita yang besar.

Bahwa hari kiamat merupakan info yang mengejutkan dan orang bertaqwa percaya adanya hari kiamat.

Ayat 3 ~ yang mereka perselisihkan tentang ini.

Keberadaan dan datangnya hari kiamat menjadikan mereka berselisih pendapat. Mereka berselisih satu sama lain, di antara mereka ada yang mendustakan Rasul dan hari kebangkitan sebagaimana dalam surat Al An’am ayat ke 29 : “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan”, dan diantara mereka ada yang ragu-ragu sehingga mengatakan : “Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu, kami sekali-kali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya)” {Al Jatsiyah 32}. 

Ayat 4-5 ~ Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui; kemudian, sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui.

Allah memberi peringatan keras kepada orang-orang kafir yang mengingkari hari kiamat, "Jangan begitu, mereka suatu saat akan mengetahui."


Ayat 6 ~ Bukankah kami telah menjadikan, bumi itu sebagai hamparan?

Logikanya, bagi Allah untuk mendatangkan kiamat itu adalah hal yang mudah. Allah bisa menunjukkan kekuasaanNya dengan mudah yaitu mendatangkan kiamat di hamparan bumi.

Ayat 7 ~ Sesungguhnya gunung-gunung adalah pasak dari bumi.

Allah menciptakan gunung di bumi sebagai pasak untuk mengokohkan dan menjadikan bumi stabil dan tenang saat dihuni.

Ayat 8 ~ Allah sudah menciptakan manusia berpasang-pasangan. 

Dan bukankah Allah jadikan segolongan laki-laki dan perempuan bagi kalian agar berkembang biak dan memperbanyak keturunan?

Ayat 9 ~ Dan Kami jadikan tidur kalian, untuk istirahat.

Dengan tidur, Allah mengistirahatkan tubuh kita. Seorang kader dakwah harus memiliki kebugaran fisik, fikrah dan ruhiyah. Kesempuranaan dakwah itu tegak di atas tiga kebugaran tersebut.

Ayat 10 ~ Dan Kami jadikan malam, sebagai pakaian.

Allah menciptakan malam yang diibaratkan sebagai pakaian yang menutupi semua aktivitas. Idealnya istirahat untuk memberikan peluang fisik kita melakukan revitalisasi.

Kesimpulan

Semoga sedikit catatan tentang tafsir An-Naba' ayat 1-10 ini bermanfaat. Aku masih banyak belajar tentang Al-Quran. Belajar tafsir dengan mendatangi guru atau majelis. Sedikit catatan ini, sebagai pengingat diri sendiri. Tulisan mengalami tambahan dan perubahan dari sumber tafsirweb.com. Semoga berkenan dan bermanfaat. 
April Fatmasari
Assalamualaikum. Saya seorang ibu rumah tangga yang belajar menjadi blogger, penulis dan Canva designer. Memiliki ketertarikan dengan kepenulisan, pengasuhan, literasi anak, terutama read aloud. Belajar berbagi memaknai kehidupan dengan tulisan. Jika ingin menjalin kerja sama, dapat dihubungi melalui april.safa@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar